Jumat, 09 Oktober 2015

HADIS 1 PEMBAHASAN HADIS TENTANG SHALAT

PEDAHULUAN

URGENSI PEMBAHASAN

Shalat kewajiban islam yang paling utama, sesudah mengucapkan dua kalimat syahadat. Shalat juga sebagai pembeda antara orang muslim dan non muslim,serta mendekatkan diri kepada pencipta.

Secara individual shalat merupakan pendekatan diri kepada Allah SWT, menguatkan jiwa dan keimanan,semata-mata mengagungkan Allah SWT, bukan berlomba-lomba untuk memperturutkan hawa nafsu dalam mencapai kemegahan dan mengumpulkan harta. Disamping itu, sholat merupakan peristirahatan diri dan ketenangan jiwa setelah melakukan kesibukan dalam menghadapi aktivitas dunia.

Sholat juga mengajarkan kita untuk bersikap disiplin dan mentaati peraturan, etika dalam kehidupan dunia. Hal ini terlihat dari penetapan waktu sholat yang mesti dipelihara oleh setiap muslim dan tata tertib yang terkandung didalamnya. Dengan demikian orang yang melakukansholat akan memahami peraturan, nilai-nilai sopan santun, ketentraman, dan mengkonsentrasikan pikiran pada hal-hal yang bermamfaat.

Dalam persoalan ibadah Allah tidak menyulitkan hambanya untuk melakukan ibadah yang diperintahkannya. Begitu juga halnya dalam pelaksanaan sholat, seandainya dalam perjalanan jauh yang memenuhi syarat yang telah ditentukan maka seseorang boleh mengqashar dan menjama’ sholatnya, disamping itu Allah juga memberikan pahala yang berlipat ganda bagi hambanya yang melaksanakan sholat berjama’ah

RUANG LINGKUP PEMBAHASAN

Pembahasan dalam makalah ini meliputi tata cara shalat Rasulullah, sholat jama’ dan shalat qashar, shalat pada waktunya, keutamaan shalat berjama’ah.








BAB II

PEMBAHASAN

Tata Cara Shalat Rasulullah

Hadits

Hadis ini pemakalah dapat dari lu’lu’ marjan dan kitab shahih bukhari
حدَّ ثنأَ مسد د قال أخبر ني يحي بب سعيدلاعن عبيد االله قال حد دثنا سعيد المقبرى عن أبيه عن أبئ هُرَيْرَةَ, أَنَّ ا لنَّبِيِّ صلى ا لله عليه و سلم دَحَلَ ا لْمَسْجِدَ ؛ فَدَ خَلَ رَجُلٌ فَصَلىَّ، ثمَّ جاَءَ فَسَلَّمَ عَلَ النَّبِيِّ صلى ا لله عليه و سلم فَرَدَّالنَّبِىِّ صلى ا لله عليه و سلم عَلَيْهِ السَّلام؛ فَقَالَ:ارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ فَصَلَّى ثُمَّ جاَءَفَسَلَّمَ عَلَى النَّبِىِّ صلى ا لله عليه و سلم فَقَا لَ : ارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ ثَلاَثَا فَقَالَ:والَّذِى بَشَكَ بِا لّحقِّ ماَ أُحْسِنُ غَيْرَهُ فَعَلِّمْنِى قَالَ: إِذَا قُمْتَ إلَى الصَّلاةِ فكَبِّرثُمَّ اقْرَأمَاتَيَسَّرَمَعَكَ مِنَ الْقُرْآنِ،ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكعَا، سُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلَ قَأماً،ثُمَّ اسْجُدْ خَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا، ثُمَّ ارْفَعْ خَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسَا، ثُمَّ اسْجُدْ خَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا، ثُمَّ افْعَلْ ذَلِكَ فِى صَلاَ تِكَ كُلِّهَا
أخرجه البخارفى:١٠ـ كتاب الأذان:١٢٢ـ باب أمرالنبى صلّالله عليه وسلم الذى كو عه با لاإ عا د ة.
Terjemahan
“ Hadits Abu Hurairah bahwasanya Nabi SAW. Masuk masjid lalu ada seorang masuk dan mengerjakan sholat, kemudian ia datang dan mengucapkan salam kepada Nabi SAW, maka Nabi SAW menjawab salamnya, lalu bersabda : “kembalilah dan shalatlah karena sesungguhnya kamu belum sholat”. Maka ia pun mengerjakan shalat kemudian dia datang dan mengucapkan salam pada Nabi SAW lalu beliau bersabda : kembalilah dan sholatlah karena sesungguhnya kamu belum sholat”. (beliau mengulanginya) tiga kali. Kemudian orang itu berkata: “demi dzat yang mengutus engkau dan benar saya tidak bisa sholat dengan yang lebih baik lagi maka ajarilah saya”. Beliau bersabda “Apabila kamu berdiri untuk sholat maka bertakbirlah, kemudian bacalah ayat Al-Quran yang mudah yang kamu hapal, kemudian ruku’lah sampai benar-benar tenang (thuma’ninah), kemudian angkatlah (kepala) sampai duduk hingga benar-benar tenang (thuma’ninah) dalam sujud kemudian lakukanlah yang demikian itu dalam keseluruhan shalatmu.
Al-bukhari mentakhrijkan hadis ini dalam “kitab adzan” bab tentang perintah Nabi SAW. Untuk mengulangi sholat kepada orang yang tidak sempurna ruku’nya

Asbabul Wurud

Nabi SAW masuk masjid lalu ada seorang masuk dan mengerjakan sholat, kemudian ia datang dan mengucapkan salam kepada Nabi SAW, maka Nabi SAW menjawab salamnya, lalu bersabda : “kembalilah dan shalatlah karena sesungguhnya kamu belum sholat”. Maka ia pun mengerjakan shalat kemudian dia datang dan mengucapkan salam pada Nabi SAW lalu beliau bersabda : kembalilah dan sholatlah karena sesungguhnya kamu belum sholat”. (beliau mengulanginya) tiga kali. Kemudian orang itu berkata: “demi dzat yang mengutus engkau dan benar saya tidak bisa sholat dengan yang lebih baik lagi maka ajarilah saya”. Maka Nabi menjelaskan tata cara sholat yang baik dan benar.

Syarah Hadits

Hadis ini berfungsi sebagai bayan Tafsir, yakni penjelas terhadap Ayat Alquran yang menjelaskan tentang perintah sholat. Diantaranya firman Allah yang terdapat dalam Q.S Thaahaa : 14

اَنَااللهُ اِلاَّاَنَ فَاعْبُدْ نِيْۙ وَأَ قِمِ الصَّلو ةَ لِذِكْرِيْ إنَّنِيْ
“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku”.
Q.S Albaqarah : 110
…وَاَقِيْمُواالصَّلو ةَ واَتواالزَّكو ة
“Dan dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat…”
Q.S Thaahaa:14 dan Al-baqarah 110 hanya menegaskan perintah sholat namun tidak menjelaskan bagaimana tata cara sholat. Oleh karena itu dijelaskan oleh hadis nabi diatas. Dari hadis ini dapat disimpulkan bahwa rukun shalat itu yakni:
Niat
Takbiratul ihram
Berdiri tegak bagi yang mampu
Membaca Al-fatihah (ayat yang mudah kamu hafal)
Ruku’ dengan tumakninah
I’tidal dengan tumakninah
Sujud dua kali dengan tumakninah
Duduk antara dua sujud
Duduk tayahut akhir dengan tumakninah
Membaca tayahut akhir
Membaca salawat nabi pada tasahud akhir
Membaca  salam yang pertama
Tertib:berurutan mengerjakan rukun-rukun tersebut.

Adapun syarat-syarat shalat antara lain:
Beragama islam
Sudah baligh dan berakal
Suci dari hadats
Suci seluruh anggota badan,pakaian dan tempat
Menutup aurat bagi laki-laki dan perempuan
Masuk waktu yang telah ditentukan untuk masing-masing shalat
Menghadap kiblat
Mengetahui mana yng rukun dan mana yang sunnah

Shalat Qashar dan Sholat Jamak

Shalat Qashar
Sholat qashar adalah meringkas sholat empat rakaat(zuhur,ashar,dan isa) menjadi dua rakaat.
Hadist
Hadis ini pemakalah dapat dari lu’lu’ marjan dan kitab shahih bukhari

حدّثنا أبو معْمرٍقال حدَّثناعبدُالوارثِ قال حدَّثنا يحي بنُ أبى إسحاقَ قَال سمعتُ أنسًا يقولُ، خرجْنا مع النبي صلى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمْ مِنَ الْمَدِينَةِ إِلَى مَكَّةَ، فَكانَ يُصَلِّى رَ كْعَتَيْنِ حَتَّى رَجَعْنَا إلَى الْمَدِينَةِ قلت:أَقَمْتُم بِمَكَّةَ شَيئاً ؟ قَالَ: أقَمْنَابِهَاعشْرًا
أخر جه البخارى فى :١٨  - كتا ب تقصر الصلاة:  ۱- باب ماجاء فى التقصير و كم يقيم حتى يقصر
Terjemahan
“telah menceritakan kepada kami Abu Mu’ammar, berkata ia, menceritakan kepada kami Abdul Warits, berkata ia telah menceritakan kepada kami Yahya bin Abi Ishaq berkata ia: berkata Anas, dimana ia berkata : “kami keluar dari madinah menuju ke makkah bersama-sama dengan Nabi SAW, lalu beliau mengerjakan sholat dua rakaat sehingga kami kembali kemadinnah”. Yahya bin Ishaq ditanya: “Yahya bin Ishaq ditanaya: “Berapa lama kamu bermukim (tinggal di makkah?”. Ia menjawab : “kami bermukim selama sepuluh hari”.
Asbabul wurud
Hadist muncul pada peristiwa perjalanan Nabi pada saat pembukaan kota mekkah mereka menginap di kota mekkah selama 10 hari sepuluh malam.

 Syarah Hadist
Hadis diatas berfungsi sebagai bayan ta'qid (Menguatkan) dari Q.S Annisa’ 101 yang menjelaskan tetang mengqasar sholat, yang berbunyi:
وَاِذَا ضَرَبْتُمْ فِيْ الْاَرْضِ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَا حٌ اَنْ تَقْصُرُوْا مِنَالصَّلوةِ
“  Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu men-qashar sembahyang(mu)…
Berdasarkan Q.S Annisa 101 dan diperkuat keterangan nya oleh hadist diatas bahwa pelaksanaan sholat dapat dipersingkat dan diperpendek dalam melakukan perjalanan jauh (jarak perjalanan 138 km) yang dapat menibulkan kelelahan. Mengqasar sholat hanya berlaku pada sholat empat rakaat sedangkan magrib dan subuh tidak dapat diqasharkan.
Syarat – Syarat mengqashar sholat:
Jarak perjalanan sekurang-kurangnya 138 km
Bepergian bukan untuk maksiat
Sholat boleh diqashar hanya sholat yang empat rakaat saja dan bukan qadha
Sholat Jama’
Sholat jama’ adalah menggabungkan dua sholat dalam satu waktu contoh menggabungkan zuhur dengan ashar, magrib dengan isa.
Hadist
حَدَّ ثَناَ قُتِيْةُ قاَلَ حَدَّ ثَنَا الفَضَّلُ بَنُ فَضَا لةَ عن عُقيلِ عن ا بن شَهاَبِ عن أَنس اابن ما لكِ قال,كان رشو لُ اللهِ عليهِ وسلم إذا ارتحلَ قبلَ أن تز يغ الشمسُ أخَّر الظّهرَ إلى وقت العصر.ثُمَّ نزَل فجمع بيتهما .فإنَ زاغتِ الشمس قبل أن ير تحل صلى الظهر ثم ركاب.
أخر جه البخا رى فى:١٨ – كتا  ب تقصير الصلاة  : ١٦باب إذ ا ار تحل بعد ما زا غت الشمس صل الظهر ثمَّ ركب
Terjemahan
“ menceritakan kepada kami Quthaibah ia berkata: telah menceritakan kepada kami Fadhdhal bin fadhalah dari ‘Uqayl dari ibn Syihab dari Anas bin Malik, ia berkata: Rasulullah SAW apa bila berangkat sebelum matahari tergelincir (ke barat) maka beliau mengakhirkan sholat dhuhur sampai waktu ‘Ashar kemudian beliau turun lalu menjama’ kedua sholat itu. Apabila matahari sudah terbenam
Asbabul Wurud hadist
Sepanjang penelusuran pemakalah tidak menemukan asbabul wurud hadis

Syarah Hadist
Hadist diatas menjelaskan tentang sholat jama’ yang dilakukan oleh nabi SAW. Sholat jama’ terbagi atas dua kelompok yaitu:
Sholat jama’ Taqdim
Sholat jama’ taqdim adalah menggabungkan dua sholat dalam satu waktu yang dikerjakan pada sholat yang waktunya paling awal.
Contoh: melaksanakan sholat zhuhur dengan sholat ashar pada waktu zhuhur
Sholat jama’ ta’khir
Sholat jama’ ta’khir adalah menggabubgkan dua sholat dalam satu waktu dikerjakan pada sholat yang waktunya paling akhir.
Contoh: melaksanakan sholat zhuhur dengan ashar dikerjakan pada waktu ashar

Sholat Merupakan Amalan Yang Utama
Hadits.
Hadis ini pemakalah dapat dari lu’lu’ marjan dan kitab shahih bukhari
حدّ ثنا أبُو ا لوَ لِيدِ هِشَامُ بنُ عَبْدِ املكِ قا ل حَدَّ ثَناَ شُعْبَةُ قال: الوَليدُبنُ العَيزارِ أخْبَرَني قل:سَمِعْتُ أبَا اعَمْرِوالشّيْباَ نيَّ يَقُوْلُ:حَدَّ ثَنَا صاَ حِبُ هَذِهِ الّدارِ _ وَأَشَارَ إِلَى دَارِ عَبْدِاللهِ_قَالَ:سأَلْتُ النَّبِىَّ صَلَّىاللهُ عَليْهِ وسَلَّم: أىُّ العَمَلِ أَ حَبُّ إلَى الله؟ قال: الصَّلاَةُ. قَال: عَلىَ وَقْتِهَا قَل: ثمَّ اىٌ؟ قَال: ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ:قال:ثم أىٌ ؟قال:الجِهَادُفِى سَبِيلِ حَدَّثَنى بهِنَّ، وَلَوِاسْتَزَدتُه لَزَادَنى
  أخرجه البخارى فى:٩  - كتاب موا قيت الصلاة: ٥ - بابفضلالصلاة لوقتها
Terjemahan
 “menceritakan kepada kami Abu Walid Hisyam bin Abdul malik berkata ia: menceritakan kepada kami Syu’bah berkata Walid bin I’zar Akhbaraniy, berkata ia: mendengan aku Abu Umar Asy-Syaibani berkata: telah menceritakan kepada kami pemilik rumah ini -Ia mengisyaratkan kerumah Abdillah- berkata ia: “saya bertanya kepada nabi saw: “Amal apakah yang paling disukai oleh Allah? “ Beliau menjawab: Sholat pada waktunya”. Ia bertanya kemudian apa? “Beliau menjawab :”berbakti kepada kedua orang tua”. Ia bertanya: “Kemudian apa?” Beliau menjawab: “Berjuang pada jalan Allah” Abdullah bin Mas’ud berkata: “Beliau menerangkan yang demikian itu kepada saya, dan seandainya saya minta tambah (bertanya lagi) niscaya beliau akan menambah lagi”
Asbabul Wurud Hadist
Sepanjang penelusuran pemakalah tidak menemukan asbabul wurud hadist

Syarah Hadits
Sholat merupakan amalan yang utama kaerna sholat Secara individual shalat merupakan pendekatan diri kepada Allah SWT, menguatkan jiwa dan keimanan,semata-mata mengagungkan Allah SWT, sholat  merupakan kunci untuk menjalankan ibadah lainnya. Namun dalam menjalankan sholat hendaknya kita tepat waktu sebagaimana yang dijelaskan dalam QS.Annisa 103:

فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَوةَ فَاذْكُرُواالله قِيَامًا وّقُعُوْ دًاوَّعَلَى جُنُوْ بِكُمْ،فَاِذَا اطْمَأْ نَنْتُمْ فَأَقِيْمُوْاالصَّلوةَ،اِنَّ الصَّلوةَ كاَ نَتْ عَلَ الْمُؤمِنِيْنَ كِتَبًا مَّوْقُوْتًا .١٠٣    
"Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman".

Shalat yang baik adalah shalat yang dilaksanakan tepat waktu sebagaimana yang dijelaskan dalm QS.annisa 103 dan kemudian juga dipertegas oleh rasulullah. Rasulullah menyebutkan bahwa sholat merupakan amalan yang utama karena sholat merupakan tiang agama dan salah satu rukun islam. 
Dapat disimpulkan bahwa fungsi hadist pada QS. Annisa’ 103 adalah sebagai Bayan Ta’qid (mempertegas)

Keutamaan Shalat Berjamaah

Hadist
Hadis ini pemakalah dapat dari lu’lu’ marjan dan kitab shahih bukhari

حدّثن عبدُ اللهِ بنُ يوسُفَ قال أخبرَنامالكَّ عن نافعٍ عن عبدِ اللهِ بنِ عُمرَأَنَّرسُول اللهِ صَلَّى الله عليهِ وسلَّم قَل:صلاَةُ الجَما عةِ تَفضُلُ صلاَةَ الفذِّ بسبع وَعِشْرِينَ دَرَجَةً
أخرجه البخارى فى : ·١- كتاب الآذان : ٣٠- بابفضل صلاة الجماعة
Terjemahan
“ menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf, berkata ia: telah menceritakan kepada kami Malik dari Nafi’ dari Abdillah bin Umar, bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Shalat jamaah itu lebih utama 27 derajat daripada shalat sendirian”.
Asbabul Wurud Hadist
Sepanjang penelusuran, pemakalah tidak menemukan asbabul wurud hadist.

Syarah Hadist
Jika seseorang mengerjakan sholat dengan niat memperoleh pahala, mengapa dia tidak mengerjakannya dengan berjamaah dimesjid, dengan sedikit tambahan usaha, maka ia akan mendapatkan pahala yang jauh lebih besar, yakni 27 kali lipat dari sholat sendirian.
Selain dari hadist diatas sholat berjamaah memiliki kutamaan lainnya diantaranya:
Terbebas dari pengaruh atau penguasaan syetan
Memancarkan cahaya yang sempurna di haru akhir
Mendapatkan balasan yang berlipat ganda
Sarana penyatuan hati dan fisik,saling mengenal dan saling mendukung satu sama lain.
Membiasakan hidup teratur dan disiplin
Sholat berjamaah memiliki beberapa syarat syah diantaranya::
Berniat menjadi makmum atau imam
Tidak mendahului imam dalam takbir dan tidak pula melambatkannya
Imam dihadapan makmum
Shalat makmum harus sama dengan shalat imam
Makmum laki-laki tidak boleh mengikuti imam perempuan













BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Tata cara Sholat Rasulullah
Niat, Takbiratul ihram, Berdiri tegak bagi yang mampu, Membaca Al-fatihah (ayat yang mudah kamu hafal), Ruku’ dengan tumakninah, I’tidal dengan tumakninah, Sujud dua kali dengan tumakninah, Duduk antara dua sujud, Duduk tayahut akhir dengan tumakninah, Membaca tayahut akhir, Membaca salawat nabi pada tasahud akhir, Membaca  salam yang pertama, Tertib:(berurutan mengerjakan rukun-rukun tersebut).

Sholat Jama’ Dan Sholat Qashar
Sholat qashar adalah meringkas sholat empat rakaat(zuhur,ashar,dan isa) menjadi dua rakaat. Sholat jama’ adalah menggabungkan dua sholat dalam satu waktu contoh menggabungkan zuhur dengan ashar, magrib dengan isa.

Sholat merupakan amalan yang utama
Shalat yang baik adalah shalat yang dilaksanakan tepat waktu sebagaimana yang dijelaskan dalm QS.annisa 103 dan kemudian juga dipertegas oleh rasulullah

Keutamaan sholat berjamaah
Rasulullah SAW bersabda: “Shalat jamaah itu lebih utama 27 derajat daripada shalat sendirian”

Saran
Semoga makalah yang dibuat oleh penulis bermanfaat bagi pembaca, dan kami harap kritik saran yang membangun dari pembaca.










DAFTAR PUSTAKA

Alqur’anul Karim
Ibnu Hamzah, Asbabul wurud 1,(Jakarta:Kalam Mulia.2005), diterjemahkan oleh
Suwarta Wijaya
Lu’Lu’ Marjan
Subus salam jilid 2, diterjemahkan oleh Abub Bakar Muhammad
Shahih Bukhari Jilid 1
Wensink AJ, 1962, almu’jam Al-Mufahras jilid 4, union Academique Internasionale.
Wensink AJ, 1965, almu’jam Al-Mufahras jilid 5, union Academique Internasionale.
Wensink AJ, 1936, almu’jam Al-Mufahras jilid 7, union Academique Internasionale.
http://riskianawulan.wordpress.com/2010/03/15/shalat- jamak-dan-qashor/










   







Tidak ada komentar:

Posting Komentar