Sabtu, 10 Oktober 2015

ILMU PENDIDIKAN ISLAM PEMBAHASAN Tujuan Pendidikan Islam

TUJUAN PENDIDIKAN

Pendahuluan
Setiap suatu pekerjakan pasti memiliki tujuan atau maksud tertentu. Begitu pula dengan tujuan pendidikan.Tujuan pendidikan merupakan suatu yang penting, mengingat perjalanan setiap institusi yang memiliki visi yang jelas selalu dimulai dari tujuan. Demikian pula pendidikan yang kini menjadi harapan mengarahkan kepada kehidupan yang lebih baik hendaknya selalu berangkat dan  dari tujuan yang akan dicapai. Apabila tujuan yang akan dicapai sudah jelas, maka langkah selanjutnya dapat diteruskan dengan memikirkan perangkat-perangkat lain yang mendukung pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.

 Tujuan Pendidikan
Istillah “tujuan” atau” sasaran” atau” maksud”, dalam bahasa arab dinyatakan ghayat atau andaf atau maqasid. Sedangkan dalam bahasa inggris, istilah tujuan dinyatakan dengan “goal atau purpose atau objective atau aim. Secara umum istilah-istilah itu mngandung pengertian yang sama yaitu perbuatan yang diarahkan kepada suatu tujuan tertentu atau arah, maksud yang hendak dicapai melalui upaya atau aktivitas.
Menurut H.M. Arifin, tujuan itu biasa jadi menunjukkan kepada futuritas (masadepan ) yang terletak suatu jarak tertentu yang tidak dapat tercapai kecuali dengan usaha melalui proses tertentu meskipun banyak pendapat tentang pengertian tujuan, akan tetapi pada umumnya pengertian itu berpusat pada usaha atau perbuatan yang dilaksnaakan untuk suatu maksud tertentu.
Pendidikan bertujuan mencetak anak didik yang beriman. Wujud tujuan itu adalah akhlak anak didik yang mengacu pada kurikulum yang diterapkan dalam pendidikan yang dilaksanakan di berbagai lembaga, baik itu lembaga pendidikan formal maupun nonformal.
Tujuan adalah sasaran yang hendak di capai sekaligus merupakan pedoman yang memberi arah aktivitas yang dilakukan. Al-Abrasyi menjabarkan tujuan pendidikan secara lebih terperinci menjadi lima macam yaitu:
Membentuk akhlak yang mulia , sebab salah satu tujuan pendidikan yang paling mendasar adalah pembentukan akhlak dan kesucian jiwa.
Menyiapkan anak didik untuk dapat bahagia di dunia dan akhirat.
Persiapan untuk mencari nafkah , atau yang lebih terkenal sekarang dengan tujuan professional.
Menumbuhkan semangat ilmiah para siswa dan memuaskan keingintahuanya (curiosity).
Menyiapkan anak didik agar menjadi propesional dan teknisi yang andal dan memiliki keterampilan bekerja dalam masyarakat.

Sedangkan menurut Ibnu Khaldun mengatakan bahwa tujuan pendidikan ada beberapa macam yaitu:
Memberikan kesempatan pada pikiran untuk aktif bekerja karena hal ini sangat penting bagi berkembangnya pemikiran dan kematangan individu yang dapat bermanfaat bagi masyarakat.
Memiliki berbagai ilmu pengetahuan, yang dapat menjadi alat bantu untuk menjalani kehidupan dengan baik dalam masyarakat yang maju dan berbudaya.
Dijadikan modal mencari lapangan pekerjaan yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan.
Mempersiapkan anak didik yang memiliki akhlak mulia.
Mempersiapkan anak didik yang memiliki pendidikan vokasional dan professional
Pendidikan juga bertujuan membangun karakter anak didik yang kuat menghadapi berbagai cobaan dalam kehidupan dan telaten, sabar, serta cerdas dalam memecahkan yang di hadapi. Tujuan yang dimaksud adalah:
Insan akademik  yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT
Insane kamil, berakhlakul kharimah
Manusia yang berkepribadian
Manusia yang cerdas dalam mengkaji ilmu pengetahuan
Anak didik yang bermanfaat bagi kehidupan orang lain
Anak didik yang sehat jasmani dan rohani
Karakter anak didik yang menyebarkan ilmunya kepada sesama manusia
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, pendidikan harus dilakukan lembaga pendidikan yang berkualitas dengan dilengkapi  oleh sumber daya pendidik yang kompeten.
Tujuan dapat dilihat dari berbagai segi :
Tujuan Teoritis
Terdiri atas berbagai tingkat :
Tujuan intermediair , yaitu tujuan yang merupakan batasan kemampuan yang harus dicapai dalam proses pendididankan tingkat tertentu.
Tujuan insidental merupakan peristiwa tertentu yang direncanakan, tetapi dapat dijadikan sasaran dari pendidikan pada tujuan intermediair.
Tujuan akhir pendidikan pada hakikatnya adalah realisasi dari cita-cita kesejahteraan umat manusia sebagai hamba Allah, lahir dan batin didunia dan diakhirat.
Dilihat dari segi pendekatan system instruksional, tujuan dibedakan menjadi :
Tujuan instruksional khusus, diarahkan pada setiap bidang studi yang harus dikuasai dan diamalkan oleh anak didik.
Tujuan instruksional umum, yaitu tujuan yang diarahkan  pada penguasaan arti pengalaman suatu bidang studi secara umum atau garis besarnya sebagai suatu kebulatan.
Tujuan kurikuler, yaitu tujuan yang ditetapkan untuk dicapai melalui  garis-garis besar  program pengajaran (GPBB) di setiap institusi (lembaga pendidikan).
Tujuan instruksional, yaitu tujuan yang harus dicapai menurut  program pendidikan pada setiap sekolah atau lembaga pendidikan tertentu secara bulat atau terminal, seperti tujuan institusional SMTP/SMTA atau STM /SMK(tujuan terminal)
Tujuan umum atau tujuan nasional, cita-cita hidup yang ditetapkan untuk dicapai melalui proses kependikan dengan berbagai cara atau system, baik system formal (sekolah), system non formal (yang tidak terikat oleh formalitas program ruang dan materi)

Di tinjau dari segi pembidangan tugas dan fungsi secara filosofis, tujuan pendidikan dapat  dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
Tujuan individual, yaitu tujuan yang menyangkut individu, melalui proses belajar dalam rangka mempersiapkan dirinya dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Tujuan social, yaitu tujuan yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat dan tingkah lakunya serta dengan perubahan yang diinginkan pada pertumbuhan pribadi , pengalaman, dan kemajuan hidupnya.
Tujuan professional, yaitu tujuan yang menyangkut pengajaran sebagai ilmu , seni dan profesi serta sebagai kegiatan dalam masyarakat.

Ditinjau dari segi pelaksanaanya, tujuan pendidikan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu, :
Tujuan operasional, yaitu tujuan yang dicapai menurut program yang telah ditentukan / ditetapkan dalam kurikulum.
Tujuan fungsional, yaitu tujuan yang telah dicapai dalam arti kegunaanya, baik dari aspek teoritis maupun praktis.
Adapun tujuan dalam proses mencakup 2 macam, yaitu sebagai berikut.
Tujuan keagamaan, yaitu tujuan yang terisi penuh nilai rohaniah islamdan berorientasi pada kebahagiaan hidup di akhirat. Tujuan ini difokuskan pada pembentukan pribadi muslim yang sanggup melaksanakan syariat islam melalui proses pendidikan spiritual menuju makrifat kepada Allah.
Tujuan keduniaan, tujuan ini lebih mengutamakan pada upaya untuk mewujudkan kesejahteraan hidup di dunia dan kemanfaatannya.
Fungsi tujuan adalah pertama, sebagai standarmengakhiri usaha , kedua mengarahkan usaha, ketiga merupakan titik pangkal untuk mencapai tujuan-tujuan lain, disamping itu juga dapat membatasi ruang gerak usaha agar usaha terfokuspada apa yang dicita-citakan, dalam segi lainnya fungsi tujuan juga mempengaruhi dinamika dari usaha itu, keempat member nilai pada usaha itu. Fungsi tujuan sementara ialah member memelihara arah usaha dan menjadi titik berpijak untuk mencapai tujuan-tujuan lebih lanjut dan  tujuan akhir.
Oleh karena itu, untuk memenuhi fungsi-fungsi tersebut, tujuan pendidikan harus dirumuskan atas dasar-dasar nilai ideal yang diyakini, yang kelak akan dapat mengangkat harkat dan martabat manusia, yaitu nilai ideal yang menjadi kerangka pikir dan bertindak bagi seseorang.
Tujuan Pendidikan Islam
Jika berbicara tentang tujuan pendidikan Islam, berarti berbicara tentang nilai-nilai ideal yang bercorak islami. Hal ini mengandung makna bahwa tujuan pendidikan Islam tidak lain adala tujuan yang merealisasi idealitas islami. Sedang idealitas islami itu sendiri pada hakikatnya adalah mengandung nilai prilaku manusia yang didasari atau dijiwa oleh iman dan takwa kepada Allah sebagai sumber kekuasaan mutlak yang harus ditaati.

Dalam merumuskan tujuan pendidikan Islam, paling tidak ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1.      Tujuan dan tugas manusia dimuka bumi, baik secara vertikal maupun horizontal.
2.      Sifat-sifat dasar manusia.
3.      Tuntutan masyarakat dan dinamika peradaban kemanusiaan.
4.      Dimensi-dimensi kehidupan ideal Islam.
Didalam aspek ini setidaknya ada 3 macam dimensi ideal Islam, yaitu ;
(a) mengandung nilai yang berupaya meningkatkan kesejahteraan hidup manusia dimuka bumi.
(b) mengandung nilai yang mendorong manusia berusaha keras untuk meraih kehidupan yang baik.
 (c) mengandung nilai yang dapat memadukan antara kepentingan kehidupan dunia dan akhirat.
Berdasarkan batasan diatas, para ahli pendidikan (muslim) mencoba merumuskan tujuan pendidikan Islam.
Diantaranya al-Syaibany, mengemukakan bahwa tujuan tertinggi pendidikan Islam adalah mempersiapkan kehidupan dunia dan akhirat.
Sementara tujuan akhir yang akan dicapai adalah mengembangkan fitrah peserta didik, baik ruh, fisik, kemauan dan akalnya secara dinamis , sehhingga akan terbentuk pribadi yang utuh dan mendukung bagi pelaksaan fungsinya sebagai khalifah didunia.Pendekatan tujuan ini memiliki makna, bahwa upaya pendidikan Islam adalah pembinaan pribadi muslim sejati yang mengabdi dan merealisasikan “kehendak” Tuhan sesuai dengan syari’at Islam, serta mengisi tugas kehidupannya di dunia dan menjadikan kehidupan akhirat sebagai tujuan utama pendidikannya.

Menurut Muhammad Fadhil al-Jamaly, tujuan pendidikan Islam menurut al-Quran meliputi;
 (1) menjelaskan posisi peserta didik sebagai manusia diantara makhluk Allah lainnya dan tanggungjawabnya dalam kehidupan ini.
 (2) menjelaskan hubungannya sebagai makhluk sosial dan tanggung jawabnya dalam tatanan kehidupan bermasyarakat.
(3) menjelaskan hubungan manusia dengan alam dan tugasnya untuk mengetahui hikmah penciptaan dengan cara memakmurkan alam semesta.
 (4) menjelaskan hubungannya dengan Khaliq sebagai pencipta alam semesta.
Secara praktis, Muhammad Athiyah al-Abrasyi, menyyimpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam terdiri atas 5 sasaran, yaitu: (1) membentuk akhlak mulia (2) mempersiapkan kehidupan dunia dan akhirat (3) persiapan untuk mencari rizki dan memelihara segi kemanfaatannya (4) menumbuhkan semangat ilmiah di kalangan peserta didik (5) mempersiapkan tenaga profesional yang trampil.

Tujuan merupakan standar  usaha yang dapat ditentukan, serta mengarahkan usaha yang akan dilalui dan merupakan titik pangkal untuk mencapai tujuan-tujuan lain. Tujuan dapat membatasi ruang gerak usaha, agar kegiatan dapat terfokus pada apa yang dicita-citakan, dan yang terpenting lagi adalah dapat memberi penilaian atau evaluasi pada usaha usaha pendidikan.
Perumusan tujuan pendidikan islam harus berorientasi pada hakikat pendidikan yang meliputi beberapa aspeknya, misalnya tentang, pertama, tujuan dan tugas hidup manusia. Manusia hidup bukan karena kebetulan dan sia-sia. Ia diciptakan dengan membawa tujuan dan tugas hidup tertentu (QS ali imbran:191).  Tujuan diciptakan manusia hanya untuk mengabdi kepada Allah SWT. Sebagaimana dalam surat al-dzariyat:56
      
Artinya: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Dan juga dalam ayat al- An’am :162
           
Artinya: Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.
Bahwasannya tugas manusi untuk beribadah kepada Allah dan mengabdikan diri kepada Allah.
Kedua, memperhatikan sifat-sifat dasar(nature) manusia, yaitu konsep tentang manusia sebagai mahluk unik yang mempunyai beberapa potensi bawaan, seperti fitrah, bakat, minat,sifat, dan karakter, yang berkecenderungan pada al-hanief berupa agama islam sebatas kemampuan, kapasitas, dan ukuran yang ada . ketiga, tuntunan masyarakat. Keempat, dimensi-dimensi kehidupan ideal islam. Dimensi kehidupan dunia ideal islam mengandung nilai yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup manusia didunia untuk mengelola dan memanfaatkan dunia dan sebagai bekal kehidupan di akhirat.
 Kesimpulannya ialah bahwa tujuan pendidikan islam ialah sebagai Muslim yang sempurna, atau manusia yang takwa, atau manusia yang beribadah kepada Allah.
TujuanPendidikan Nasional
Tujuan pendidikan di tiap-tiap Negara itu tidak selalu tetap sepanjang masa, melainkan sering mengalami perubahan atau pergantian , sesuai dengan perkembangan zaman. Perombakan itu biasanya akibat dari pertentangan pendirian atau ideology yang yang ada di dalam manyarakat Negara itu. Hal ini sering sekali terjadi apalagi di Negara yang belum stabil kehidupan politiknya. Karena mereka yang bertentangan itu sadar bahwa pendidikan memegang peranan penting sekali dalam menyiapkan generasi muda sebagai harapan bangsa.
Mereka berfikir bahwa yang menguasai pemuda berarti yang menguasai masa depan. Di Indonesia perubahan-perubahan dasar dan tujuan pendidikan itu pernah juga terjadi. Berikut ini paparan perubahan perubahan tujuan pendidikan di Indonesia.

Menteri PPK, Mr. suwandi (1 Maret 1946)
    Tujuan pendidikan membentuk patriotism, adalah rumusan yang tepat untuk bagi tahap revolusi fisik, yang ditandai oleh kedatangan/kembalinya pemerintah colonial.

Menurut UUPP No.4/1950/No.12/1945
Dalam bab III, pasal 4, pendidikan dan pengajaran berdasarkan atas asas-asas yang ada dalam pancasila, Undang Undang Republik Indonesia dan atas kebudayaan kebangsaan Indonesia.
Dalam bab II, pasal 3v, dirumuskan tujuan pendidikan dan pengajaran sebagai berikut : tujuan pendidikan dan pengajaran ialah membentuk manusia susila yang cakap dan warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air.

 Menurut ringkasan Tap.MPRS.No II/1960
Dalam tap.MPRS. tersebut ditambahkan “dalam dasar pendidikan pengajaran tahun 1950 dan 1954 sebagai berikut manipool/Usdek wajib ditambahkan sebagai pendidikan dan pngajaran. Dalam tap.MPRS tersebut, dalam lampiran  A N0.21 tertulis tujuan pendidkan  dan pengajaran sebagai berikut: ‘’Politik dan system pendidikan nasional kita , baik yang di selenggarakan oleh pihak pemerintah maupun oleh pihak swasta , dari pendidikan prasekolah sampai pendidkan tinggi, supaya melahirkan.
Warganegara Indonesia yang berjiwa pancasila , ialah ketuhanan yang maha esa, pri kemanusian yang adil dan beradap, kebangsaan, kerakyatan, keadilan social.
Tenaga –tenaga kejuruan yang ahli dan berjiwa Revolusi Agustus 1945
Oleh karena rumusan tersebut ternyata menyimpang dari pancasila (seperti yang tercantum dalam UUD 1945) sebagai landasan yang sesunguhnya bagi pendidikan nasional, maka MPRS/ 1968 menyatakan tidak berlakunya Tab MPRS N0. II/MPRS/1960 tersebut.

 Keputusan MPRS No. XXVII tahun 1996.
Dalam bab. II, pasal 2, dirumumuskan dasar pendidikan sebagai berikut : “ dasar pendidikan adalah falsafah Negara pancasila “ dalam bab, II. Pasal 3 dirumuskan tujuan pendidikan sebagai berikut “ membentuk manusi pancasila sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan seperti yang dikehendaki oleh UUD 1945 “    
                                                                            
Keputusan MPRS No.IV tahun 1973
Dasar dan tujuan pendidikan dirumuskan sebagai berikut : “ pembangunan di bidang pendidikan didasarkan atas falsafah Negara pancasila, dan diarahkan untuk membentuk manusia-manusia pembangunan yang berpancasila dan untuk membentuk manusia Indonesia yang sehat jasmani dan rohaninya, memiliki pengetahuan dan keterampilan, dapat mengembangkan aktivitas dan tanggung jawab, dapat menyuburkan sikap emokratis dan penuh tenggang rasa, mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur.

GBHN Tahun 1978 dan tahun 1983.
Pendidikan nasional berdasarkan atas pancasila dan bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian mempertebal semangat kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

Rumusan umum dan rumusan khusus.
Tujuan institusional : tujuan pendidikan yang hendak dicapai oleh lembaga yang bersangkutan sebagai lembaga pendidikan,.misal tujuan dari SD SMP SMA
Tujuan instruksional : tujuan yang dirumuskan dan diharapkan dapat dicapai dengan pengajaran tertentu.

Komisi pembaharuan pendidikan nasional (KPPN)
Tujuan pendidikan nasional yaitu : membangun kualitas manusia yang takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan selalu dapat meningkatkan hubungan dengannya, sebagai warga Negara yang berpancasila mempunyai semangat dan kesadaran yang cerdas, trampil, dapat mengembangkan dan menyuburkan sikap demokrasi.

     Sekarang ini sesuai dengan UU No.20 tahun 2003. Dalam UU sisdiknas No. 20 tahun 2003tersebut dikatakan, pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berima dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.
    Dengan dasar tujuan nasional yang telah disuratkan dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 itu, setiap unit atau organisasi yng bergerak dalam bidang pendidikan dan menjabarkan kegiatannya mengacu pada tujuan pendidikan nasional.

Prinsip Dalam PenyusunanTujuan Pendidikan
Rumusan tujuan hendaknya meliputi aspek bentuk tingkah laku yang diharapkan (proses mental) dan bahan yang berkaitan dengannya (produk).
Tujuan-tujuan yang kompleks harus ditata secara mapan, analitis dan spesifik, sehingga tampak jelas bentuk-bentuk tingkah laku yang diharapkan.
Formulasi harus jelas untuk pembentukan tingkah laku yang diinginkan dengan kegiatan belajar tertentu,
Tujuan tersebut pada dasarnya bersifat developmental yang mencerminkan kea rah yang hendak dicapai,
Formulasi harus realistis dan hendaknya memasukkan terjemahan ke dalam kurikulum dan pengalaman belajar.
Tujuan harus mencakup segala aspek perkembangan peserta didim yang menjadi tanggung jawab sekolah.

Jadi dalam membuat tujuan pendidikan harus memperhatikan prinsip-prinsip yang tersebut diatas. Supaya dalam perumusan tujuan tersebut bisa menghasilkan tujuan yang dapat di capai dengan baik dan efisien dan mencangkup ke semua aspek. Dapat dipahami, bahwa pendidikan Islam merupakan proses membimbing dan membina fitrah pserta didik secara maksimal dan bermuara pada terciptanya pribadi peserta didik ssebagai muslim paripurna (insane kamil). Melalui sosok pribadi yang demikian, peserta didik diharapkan akan mampu memadukan fungsi iman , ilmu dan amal (Q.S. Al-Mujaadilah/58:11) secara integral bagi terbinanya kehidupan yang harmonis, baik dunia maupun akhirat.


    










PENUTUP
KESIMPULAN
    Tujuan adalah sasaran yang hendak di capai sekaligus merupakan pedoman yang memberi arah aktivitas yang dilakukan. Pendidikan juga bertujuan membangun karakter anak didik yang kuat menghadapi berbagai cobaan dalam kehidupan dan telaten, sabar, serta cerdas dalam memecahkan yang di hadapi. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, pendidikan harus dilakukan lembaga pendidikan yang berkualitas dengan dilengkapi  oleh sumber daya pendidik yang kompeten

SARAN
    Dalam pembuatan makalah ini pemakalah menyadari sekali bahwa banyak sekali kekurangan. Maka dari itu penulis mengharapkan sekali kritikan dan sran dari pembaca yang dapat membangun agar makalah ini bias menjadi yang lebih baik. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermamfaat bagi pembaca dan berguna sebaik-baiknya










DAFTAR PUSTAKA
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:Kalam Mulia,2002)

Tatang, Ilmu Pendidikan, (Bandung :Pustaka Setia, 2012)

Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islam Dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008)

Abu Ahmadi, Nur Uhhbiyati,Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003)

Sukardjo, Ukim Komarudin, Landasan pendidikan Konsep dan Aplikasinya, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009)

Muhammad Fadhil Al-Jamali,Nahwa Tarbiyat Mukminat


Muhammad Athiyah Al-Abrasyi, Dasar Dasar Pokok Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang ,1984)

Omar Mohammad Al-Thoumy Al-Syaibani, Falsafah Pendidikan Islam

Hasan langgulung, Manusia dan Pendidikan






Tidak ada komentar:

Posting Komentar