Sabtu, 10 Oktober 2015

ULUMUL QUR.AN PEMBAHASAN ASBAB AL-NUZUL


PENDAHULUAN

Latar Belakang
          Dalam bahasa indonesia asbab nuzul artinya, ialah sebab-sebab turunnya ayat al-Qur’an. Al-Qur’an diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, di antaranya ada yang turun tanpa suatu sebab, karena hanya semata-mata untuk memberikan petunjuk kepada makhluk-Nya tentang kebenaran, dan ada pula yanh turun karena adanya sebab-sebab tertentu.
          Mereka yang menyusun kitab-kitab yang berkaitan dengan asbab nuzul ini diantarnya ialah Ali Ibn al-Madini, guru Imam Bukhari, al-Wahidi, al-Ja’bari, Ibn Hajardan al-Sayuthi dengan kitabnya Lubab al-Nuquh fi Asbab al-Nuzul.

Rumusan Masalah
Apa pengertian Asbab Al-Nuzul
Macam-macam Asbab Al-Nuzul
Ungkapan Asbab Al-Nuzul
Urgensi mempelajari Asbab Al-Nuzul

Tujuan
Memenuhi Tugas Kuliah
Memahami tentang Asbab Al-Nuzul
Menambah wawasan mahasiswa tentang Asbab Al-Nuzul









PEMBAHASAN


A.PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL
Asbab al-Nuzul secara bahasa terdiri     dari dua kata yaitu اسباب dan النزول kata asbab dalam bahasa berbentuk jamak dari سبب yang berarti turun, jadi dapat diambil pengertian bahwa asbab al-Nuzul berarti sebab turunnya satu atau beberapa ayat Al-Qur’an. Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad dalam masa kira-kira 23 tahun yang turun secara  berangsur-angsur. Al-Qur’an turun untuk memperbaiki akidah, ibadah, akhlak dan pergaulan manusia yang sudah menyimpang dari kebenaran.1)     
Dalam bahasa indonesia asbab Nuzul artinya, ialah sebab-sebab turunnya ayat al-Qur’an, al-Qur’an diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, diantaranya ada yang turun tanpa suatu sebab, karena hanya semata-mata untuk memberikan petunjuk kepada makhluk-Nya tentang kebenaran, dan ada pula yang turun karena adanya sebab-sebab tertentu.2)
Secara terminology, Shubhi al-Shalih menjelaskan:                                                                                        
مانزلتﺎﻻيتﺎوﺎﻻياتبسهمتﻀمنﺔلهاومجيبﺔعنهاومبينﺔلحکﻤﻪزمنوقوعه
”sesuatu yang dengan sebabnya turun satu atau beberapa ayat yang mengandung sebab itu, atau memberi jawaban terhadap sebab itu atau menerangkan hukumnya pada masa terjadinya sebab tersebut.”




1)Zaini Hasan, Radhiatul Hasnah, Ulum Al-qur’an, (Batusangkar:STAIN Batusangkar Press,2010),hal.103
2)Abd.Chaerudji Chalik, Ulum Al-qur’an, (jakarta: Diadit Media,2007),hal.79

Jadi yang di maksudnya adalah turunnya suatu ayat atau bebarapa ayat yang berhubungan dengan peristiwa tertentu atau karena pertanyaan-pertanyaan tertentu yang di hadapi Nabi SAW, ketika itu yang bertujuan untuk menjelaskan hal yang sebenarnya atau untuk menjelaskan hukum tertentu yang perlu penjelasan melalui wahyu dari Allah. Mereka yang menyusun kitab-kitab yang berkaitan dengan asbab nuzul ini diantaranya ialah Ali Ibn al-Madini, guru Imam Bukhari, al-Wahidi, al-Ja’bari , Ibn Hajar dan al-Sayuthi dengan kitabnya Lubab al-Nuzul fi Asbab al-Nuzul. Adapun definisinya menurut rumusan al-Zarqani (t.t: 99) adlah sebagai berikut:
سبباﻟترولﻫﻮمانزلتاﻵﯥﺔﺄواﻵياتمتﺣدثﺔعنﻪﺄﻮمبﯥنﺔلحکﻤﻪﺄيامﻮﻗﻮﻋﻪ
“sebab turun ayat ialah, suatu atau beberapa ayat yang karena nya di turunkan untuk membicarakan atau menerangkan hukumnya pada saat trjadinya peristiwa itu.”

Kedua definisi tersebut pada hakekatnya sama, tidak terdapat perbedaan, kecuali hanya sedikit pada redaksinya. Keduanya dapa memberikan pengertian bahwa sebab turun ayat adakalanya berbentuk peristiwa yang terjadi dalam masyarakat kaum muslimin, dan adakalanya berbentuk pertanyaan yang diajukan orang muslimin dan non muslim kepada Rasuallah, lalu turunlah suatu ayat atau beberapa ayat untuk menerangkan hal yang berkaitan dengan peristiwa tersebut, atau memberi jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan itu. Al-Qur’an turun dikarenakan sebab tertentu, maka dapat dibagi menjadi dua yaitu karena peristiwa atau karena adanya pertanyaan kepada Rasul.
B.MACAM-MACAM ASBAB AL-NUZUL
1. Asbab al nuzul dalam bentuk peristiwa, terbagi atas beberapa macam yaitu:
Peristiwa berupa pertengkaran atau perselisihan
Seperti perselisihan yang terjadi antara kelompok suku Aus dengan Khazraj karena terkena provokasi dari musuh-musuh Allah Yahudi, sehingga mereka berseru untuk mengangkat senjata al-silah, al-silah. Berkenaa dengan peristiwa ini, maka turunlah ayat 100-103 surat Ali ‘Imran.
Artinya:
            “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al-Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman--- sampai ayat --- demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.”

Hal ini merupakan cara terbaik untuk menghindarkan orang dari pertengkaran, dan merangsang kepada sikap kasih sayanh, persatuan dan kesepakatan.

Peristiwa berupa kesalahan fatal
 seperti peristiwa orang yang sedang mabuk menjadi imam sholat, sehingga ia salah membaca surat setelah Al-fatihah, ia baca   تعبدﻮن ما ﺄعبد ﺄﯥﻬالکافرﻮن يا قل  tanpa lafazh ﻻ  pada ﻻﺄعبد . berkenaan dengan peristiwa ini, lalu turun ayat yang artinya:
                     “Hai orang-orang yang beriman,janganlah kamu sholat, sedang kamu dalam                                              keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan”.
Peristiwa berupa harapan dan keingina
 seperti yang dialami oleh Umar r.a. menurut riwayat bukhari dan lain-lainnya dari Anas r.a. Umar berkata:”Aku berkecocokan dengan tuhanku dalam tiga perkara :
Aku katakan kepada Rasul, bagaimana seandainya kita jadikan Maqam ibrahim ini untuk tempat shalat,maka turunlah ayat,sesuai dengan harapan umar.
                                                                                    ﻣصلﻰ  م اﻫﻲ ﺈبر  مقام ﻮاﲣذﻮ




Aku katakan kepada Rasulullah, sesungguhnya banyak orang yang masuk kepada istri-istrimu orang-orang yang baik dan orang-orang yang jahat, bagaimana seandainya engkau perintahkan istri-istrimu itu untuk memakai takbir, maka turunlah hijab
Istri-istri Rasulullah berkumpul mengililinginya dalam kecemburuan,lalu aku berkata kepada mereka:
Maka turunlah ayat yang bunyinya cocok atau serupa dengan perkataan umar tersebut, yaitu pada surat al-Tahrim:5

2. Asbab al-nuzul dalam bentuk pertanyaan terbagi atas beberapa macam yaitu:
1. Pertanyaan yang diajukan kepada Nabi SAW,berhubungan dengan perkara yang telah lalu, seperi ayat:

                                             ﻲالقرنڀن ذ عن ڀسﺄلونڭ و

“Mereka bertanya kepadamu(Muhammad) tentang Dzul qarnain”(QS.Al-Khafi:83)
2. Pertanyaan yan g berhubungan dengan sesuatu yang sedang berlangsung pada waktu itu, seperti ayat:

“Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh, katakanlah:roh itu termasuk urusan tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan, melainkan sedikit”.
3.Pertanyaan yang berhubungan dengan masa yan g akan datang, seperti ayat:
  ها سا ﻣر ن ڀا ﺄ ﻋﺔ السا  عن نڭ لو ڀسا
“(Orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari berbangkit,         kapankah terjadinya?.(QS. Al-Nazi’at:42).

Bila ditinjau dari segi jumlah sebab dan ayat yang turun,maka asbab nuzul dapat dibagi dua macam yaitu:
1.Bermacam-macam sebab turun, saedang ayat yang turun hanya satu.
2.Bermacam-macam ayatnya yang turun ,sedang sebabnya hanya satu.

Dalam menghadapi beberapa riwayat tentang turunnya sebab turunnya suatu ayat, sedangkan ayat yang turun hanya satu atau ta’addud al-Asbab wa al-Nazil Wahid,Para ulama telah telah memiliki cara penyelesaiannya dalam empat macam yaitu:
Apabila ada dua riwayat, salah satunya shahih,sedang yang lainnya tidak shahih,sedang yang lainnya tidak shahih, maka yang dipegangi ialah yang shahih

2. Apabila terdapat dua riwayat, dimana kedua-duanya shahih, maka salah satunya ditarjihkan. Dan yang  dipegangi adalah yang rajih. Riwayat yang di tarjih kan hendaklah yang lebih shahih dari yang satunya atau perawi dari salah satu riwayat itu menyaksikan sendiri peristiwanya.
3. Apabila kedua riwayat itu shahih kedua-duanya, sedangkan salah satunya tidak dapat ditarjihkan,maka hendaknya dikompromikan, dengan menetapkan bahwa ayat itu turun setelah terjadinya dua sebab.
4. Apabila kedua riwayat itu shahih kedua-duanya, tetapi tidak dapat ditarjihkan salah satunya atau dikompromikan, karena antara kejadian yang ysatu dengan yang lainnya berselang lama, maka hendak lah dipandang bahwa ayat itu turun berulang kali.


C.UNGKAPAN-UNGKAPAN ASBAB AL-NUZUL
Ungkapan yang digunakan dalam menerangkan Asbab al-Nuzul suatu ayat itu berbeda-beda.
Ada yang menyatakan  lafazh sebab itu     ﻛذا ڀﺔ اﻵ نزول سبب  ( sebab turun ayat,begini), maka ungkapan yang demikian itu jelas merupakan nash yang sharih(pernyataan yang jelas) tentang sebab turunnya ayat itu dan tidak mengandung pengertian yang lainnya.
Ada yang menyatakan bukan dengan lafazh sebab tapi menggunakan huruf fa (huruf athaf yang masuk kedalam materi turunnya ayat, mengiringi peristiwa yang tejadi,maka ungkapan yang demikian itu dipandang nash sharih.
Ada seorang perawi menggunakan ungkapan :  ﻛذا فڀ ڀﺔ اﻵ ﻩ هذ لت نز (ayat ini turun tentang itu),maka ungkapan ini mengandung dua kemungkinan,yakni mungkin itu merupakan sebab turunnya ayat tersebut,dan mungkin pula penjelasan tentang hukum yang dikandung ayat tersebut.
Apabila ada dua ungkapan yang digunakan dalam meriwayatkan sebab nuzul suatu ayat, dimana salah satunya merupakan nash yang sharih tentang sebab nuzulnya, sedang yang lainnya tidak jelas, maka  dipegangi adalah nash yang jelas(sharih).
Selain itu, apabila ada seorang  perawi berkata   ﻛذا في يﺔ اﻵ هذﻩ نڒلت  (ayat ini turun tentang hal ini), sedang perawi lain  berkata  ﻛذا غير في يﺔ اﻵ هذﻩ نزلت (ayat ini turun bukan mengenai hal ini), maka dapatlah di pertanggung jawabkan kepada kedua-duanya dan tidak ada pertentangan antara keduanya, tetapi kalau lafazh itui tidak dapat menerima maksud kedua perawi tersebut, maka yaang dipegamngi adalah yang sesuai dengan kontek kalimatnya.

   
D.URGENSI MEMPELAJARI ASBAB AL-NUZUL
Ada beberapa urgensi dalam mempelajari asbab al-nuzul diantaranya:
1. Untuk mengetahui hikmah(rahasia) yang mendorong disyari’atkannya suatu                  hukum, misalnya kenapa judi,khamar,riba,memakan harta anak yatim itu diharamkan.
2. Untuk mengetahui pengecualian hukum(takhshish) terhadap orang yang   berpendirian bahwa hukum itu harus dilihat terlebih dahulu dari sebab-sebab khusus.
3. Untuk membantu  menghilangkan kesulitan-kesulitan dalam menghadapi suatu ayat.
4. Untuk menolak dugaan adanya hashr (pembatasan) pada ayat yang menurut lahirnyamengandung hashr.
5. Untuk mengetahui bahwa sebab nuzul ayat tidak pernah keluar dari hukum yang terkandung dalam ayat tersebut, sekalipun  datang mukhashishnya( yang mengkhususnya).
6. Untuk mengetahui dengan jelas kepada siapa ayat itu diturunkan, sehingga tidak keliru dengan yang lainnya.
7. Untuk memudahkan menghafal,memahami serta melekatkan wahyu itu pada hati setiap orang yang mendengarnya,apabila ia mengetahui sebab nuzulnya



PENUTUP
Kesimpulan
Dalam bahasa indonesia asbab Nuzul artinya, ialah sebab-sebab turunnya ayat al-Qur’an, al-Qur’an diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, diantaranya ada yang turun tanpa suatu sebab, karena hanya semata-mata untuk memberikan petunjuk kepada makhluk-Nya tentang kebenaran, dan ada pula yang turun karena adanya sebab-sebab tertentu.

Saran
Dalam pembuatan makalah ini banyak terdapat kesalahan dan jauh dari kkesempurnaan,oleh karena itu kami sebagai pemakalah meminta kritik dan saran kepada pembaca demi kesempurnaan penulisan makalah untuk kedepannya.












DAFTAR PUSTAKA


               Hasan Zaini,Radhiatul Hasnah, 2011,Ulum Al-Qur’an,Batu SangkarPress
               Abd.Chaerudji,chalik,2007,Ulum Al-Qura’an, jakarta: Diadit Media









Tidak ada komentar:

Posting Komentar