Sabtu, 10 Oktober 2015

ULUMUL QUR.AN PEMBAHASAN QASHASH AL-QUR’AN

2013
PENDAHULUAN

Al- Qur’an merupakan kitab suci pedoman seluruh umat Islam yang memiliki mukjizat paling besar. Oleh karena itu umat Islam perlu mengkaji lebih jauh terkait isi kandungan Al- Qur’an sehingga akan diketahui hakekat makna dalam Al- Qur’an itu. Untuk mengetahui kandungan Al- Qur’an itu diperlukan suatu metode keilmuan yang dikenal dengan nama ulumul Quran.
Menurut Az-Zarqani, ulumul quran merupakan suatu bidang studi yang membahas tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Alquran, baik dilihat dari segi turunnya, urutannya, pengumpulannya, penulisannya, bacaannya, penafsirannya, kemu’jizatannya, nasikh mansukhnya, penolakan hal-hal yang menimbulkan keraguan terhadap Al- Qur’an dan sebagainya.
Di dalam Al- Qur’an banyak di kisahkan beberapa peristiwa yang pernah terjadi dalam sejarah. Dari Al- Qur’an dapat diketahui beberapa kisah  yang pernah dialami orang-orang jauh sebelum kita sejak Nabi Adam; seperti kisah Nabi dan kaumnya.












QOSHASH AL-QUR’AN


Pengertian Qashash Al-Qur’an.

Menurut bahasa kata qashash berupa bentuk jama’ dari kata Qishshah yang berarti mengikuti jajak atau menelusuri bekas atau cerita atau kisah. Senada dengan pendapat Manna Khalil al-Qathan al-Qashash adalah tatabi’ al-atsar yang berarti mengikuti jajak.
Sedangkan menurut istilah Qashash dalam al-Qur’an adalah kisah-kisah dalam Al-Qur’an yang menceritakan ihwal um 
Qashash al qur’an adalah pemberitaan qur’an tentang hal ihwal umat dahulu dan Nabi-nabi mereka serta periistiwa-peristiwa yang terjaini dan masa yang akan datang.
Sedangkan menurut Manna Khalil al-Qathan Qashash yaitu “ Pemberitaan tentang umat di masa lalu, Nabi-nabi yang te lah lalu dan peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi.
Qashash Al-Qur’an adalah pemberitaan Al-Qur’an tentang hal ihwal umat yang lalu, nubuwat (kenabian)yang terdahu dan peristiwa-peristiwa yang telahterjadi.  Qur’an banyak mengandung keterangan tentang kejadian masa lalu, sejarah bangsa-bangsa, keadaan negeri-negeri dan peninggalan atau jejak setiap umat.

Macam-macam kisah dalam al-qur’an
Kisah-kisah dalam al qur’an ada tiga macam,diantaranya adalah:
kisah para Nabi terdahulu. Kisah ini mengandung informasi mengenai dakwah mereka kepada kaumnya, mukjizat-mukjizat yang memperkuat dakwahnya, sikap orang-orang yang memusuhinya, tahapan-tahapan dakwah dan perkembangannya serta akibat-akibat yang diterima oleh mereka yang mempercayai dan golongan yang mendustakan. Misalnya kisah Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, Harun dan Isa.

Surah Hud:24-25

kisah-kisah menyangkut pribadi-pribadi dan golongan-golongan dengan segala kejadiannya yang dinukil oleh Allah untuk dijadikan pelajaran, seperti kisah Maryam, Lukman, Dzulqarnain, Qarun dan Ashabul kahfi.

Surah Albaqoro: 249



kisah-kisah menyangkut peristiwa-peristiwa pada masa Rasulullah SAW. Seperti perang badar, perang uhud, perang ahzab,bani quraizah, bani nadzir dan zaid bin haritsah dengan abu lahab,pristiwa isra’ mi’raj, dan beberapa pristiwa lainnya sebelum dan sesuddaah kerasulan Muhamad.

Surah al isra’:1






Perbedaan Kisah dengan Sejarah

Kata sejarah dalam bahasa Arab disebut tarih, yang menurut bahasa berarti ketentuan masa. Sedang menurut istilah berarti “keterangan yang telah terjadi di kalangannya pda masa yang telah lampau atau pada masa yang masih ada”. Dalam bahasa inggris sejarah disebut history, yang berarti “ pengalaman masa lampau dari pada umat manusia” the past experience of mankind.
Pengertian selanjutnya memberikan makna sejarah sebagai catatan yang berhubungan dengan kejadian-kejadian maa silam yang diabadikan dalam laporan-laporan tertulis dan dalam ruang lingkup  yang luas.
Jadi penekanan pada sejarah adalah fakta, artinya sejarah merupakan peristiwa yang benar-benar terjadi. Dengan begitu salah satu unsur yang paling dasar dalam sejarah adalah pembuktian bahwa memang peristiwa tersebut memang terjadi, baik dengan saksi yang melihatnya adatupun dengan bentuk bukti lain seperti tulisan dang sebagainya.
Sedangkan kisah adalah cerita, berita atau keadaan. Dalam pendidikan islam kisah mempunyai fungsi edukatif yang tidak dapat diganti dengan bentuk penyampaianlain selain bahasa. Jadi bisa disimpulkan kisah tidaklah mesti sebuah fakta, bisa saja berupa fiktif. Sifatnya yang berupakan bagian dari sastra menjadikan kisah harus dipandang terlepas dari apakah ia memang terjadi atau tidak. Tujuan utama kisah adalah penyampaian pesan-pesan kepada pendengar. Jadi perbedaan kisah dengan sejarah dapat dilihat kepada:

1. Fakta.
2. Tujuan.
3. Sifat.

Urgensi mempelajari Kisah dalam Al- Qur’an

Di antara urgensi mempelajari kisah dalam al-qur’an adalah :

1. Menjelaskan dasar-dasar dakwa agama Allah dan menerangkan pokok-pokok syariat yang disampaikan para Nabi.
2. Menguatkan hati nabi Muhammad dan memperkuat keyakinan kaum mukminin.
3. Mengabadikan usaha-usaha para Nabi dan peringatan bahwa para Nabi yang terdahulu adalah benar.
4. Membuktikan kebenaran informasi yang berasal dari Muhammad.
5. Menarik minat pembaca.
6. Menjelaskan tentang kerasulan kepada ummat.
7. meringankan beban jiwa nabi Muhammad dan para pengikutnya.
8. Menumbuhkan kepercayaan diri dan ketentraman.
9. Membuktikan kerasulan Muhammad dan mu’jizatnya.









KESIMPULAN

Dari uraian makalah di atas kita dapat mengambil beberapa kesimpulan diantaranya:
Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam dan manusia seluruh alam yang tidak dapat diragukan kebenarannya dan berlaku sepanjang zaman, baik masa lalu, masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Sebagian isi kandungan dalam Al-Qur’an kebanyakan memuat tentang Qashas (sejarah) umat-umat terdahulu sebagai bahan pelajaran bagi umat sekarang (umat Islam).
Qashashul Qur’an adalah kabar-kabar dalam Al-Qur’an tentang keadaan-keadaan umat yang telah lalu dan kenabian masa dahulu, serta peristiwa-peristiwa yang telah terjadi.
Tujuan kisah Al-Qur’an adalah untuk memberikan pengertian tentang sesuatu yang terjadi dengan sebenarnya dan agar dijadikan ibrah (pelajaran) untuk memperkokoh keimanan dan membimbing ke arah perbuatan yang baik dan benar.
Karakteristik kisah Al-Qur’an adalah Al-Qur’an tidak menceritakan kejadian dan peristiwa-peristiwa secara berurutan (kronologis) dan tidak pula memaparkan kisah-kisah itu secara panjang lebar.
Faedah kisah dalam Al-Qur’an adalah untuk dakwah menegakkan kalimat tauhid, membantah kebohongan kaum kafir serta menjadikannya sebagai pelajaran yang amat berharga bagi umat Islam.





DAFTAR PUSTAKA


Zaini, Hasan, dan Radiatul Hasnah, Ulumul Qur’an, Batusangkar : STAIN Batusangkar Press, 2010
Al-Qaththan, Manna, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an, Bogor : Pustaka Litera Antar Nusa, 2009
Zulhairini, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta:  PT Bumi Aksara, 2004 
 Syadali Ahmad, dan Ahmad rofi’i, Ulumul Qur’an II,  Bandung:  CV Pustaka Setia, 2000
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2004.
























DAFTAR RIWAYAT HIDUP


Data diri
Nama             : SUCI RAHMADANTI
NIM             : 181 001 1101
Tempat tanggal lahir     : Koto Tangah, 8 Maret 1994
Jenis kelamin         : Perempuan
Agama         : Islam
Alamat         : Tanjung Barulak
Program pendidikan     : PPKT-1 Tahun
Jurusan         : Informatika Komputer



Latar belakang pendidikan
TK         : Aisyah Tanjung Barulak
SD         : SDN 10 Tanjung Barulak
MTsN         : MtsN Tanjung Barulak
MAN         : MAN 2 Batusangkar
























Tidak ada komentar:

Posting Komentar